Assalamualaikum ManTeman 🙇
Lama nggak nulis, sekali nulis ilangnya juga lama 😅 kali ini saya ingin menceritakan lagi beberapa kisah saya yang mungkin terdengar itu itu saja. Tapi percayalah, pembelajaran terbaik itu adalah pengalaman. Kalau kita belum memiliki pengalaman tersebut, belajarlah dari pengalaman orang lain 😅 (kayak dalam kisah ku ada yang bisa di petik aja 😆).
Bdw, sebelum aku mulai berkisah 😁 aku baru buat channel youtube nih, yah buat asik - asik aja sih. Sekalian berbagi kisah dengan teman - teman yang nggak begitu suka membaca 😏 ini dia linknya https://www.youtube.com/channel/UC22TC4QxXVm5K_XXFP1YrAA?view_as=subscriber jangan lupa di subscribe dan tonton videonya yah 😉
Jadi, begini ceritanya
Selama aku dekat dengan R (seperti yang sudah aku ceritain di part ACE dan ABSURD) aku benar - benar menjaga batas dengan Anggi. Ntah mungkin karena Anggi paham dengan perubahan sikap ku ke dia, malam itu diapun mempertanyakannya. Singkatnya sih aku jelasin semua dari awal, aku jujur se jujur - jujurnya dan aku tahu itu akan membuat semuanya selesai 💔 Aku sakit? Sepertinya aku menolak untuk hal yang satu itu. Mungkin karena pada saat itu aku ada R juga 😊 Terdengar jahat kan? Aku jujur ke keduanya dan mempertanyakan kelanjutannya ke keduanya, yang padahal itu adalah kesalahan yang ku perbuat sendiri.
Saat itu Anggi memilih untuk mundur dan sejujurnya aku kecewa. Walau memang itu bukan hal yang pantas untuk ku kecewakan. Bukan hal yang mudah untuk melepas apa yang telah kami bangun. Menghancurkan mimpi - mimpi yang telah kami susun. Serta meninggalkan harapan - harapan yang telah kami gantung 💔 Tapi aku membuat seakan itu semua hanyalah hal kecil yang bisa ku lupakan begitu saja.
Hari demi hari berlalu begitu saja. Seakan tak ada yang terjadi pada ku. Aku menikmati hadirnya orang baru dengan sangat baik. Yah, ku akui R pandai membuat ku merasa nyaman, aku melupakan Anggi setiap kali berhubungan dengannya. Namun, hal tersebut bukan berarti aku melupakan Anggi sepenuhnya 💩 banyak hal yang bisa aku lakukan untuk mencari tahu kabar dia. Tapi, untuk menghubunginya sepertinya tidak.
Saat itu beberapa minggu sebelum ulang tahun R. Aku merenungkan segala tingkah bodoh yang telah aku lakukan. Aku mencoba untuk terus mencari pembenaran atas kesalahan yang telah aku lakukan. Walau tak ku temui pembenaran itu, tapi aku selalu merangkai hal - hal bodoh yang hanya menjadi pembenaran yang tidak masuk akal 😩
Sampai pada titik dimana aku merasa bahwa aku benar - benar salah. Sangat salah... 😥
Aku harus mengambil sebuah keputusan dan menyelesaikan semuanya. Kalau memang aku tetep sama R, setidaknya jangan ada dendam antara aku dan Anggi. Begitu pula sebaliknya. Memang, itu hal yang sedikit tidak masuk akal 😩
Aku mencoba untuk membangun komunikasi lagi dengan Anggi. Sangat berbeda dangan Anggi yang ku kenal sebelumnya. Saat itu aku hanya coba memaklumi, itu memang salah ku. Susah memang. Tapi, mau bagaimana lagi. Hingga tiba pada masa dimana aku mengajukan pertanyaan yang sama ke keduanya dan jawaban yang mereka berikan sama. Cuman alasannya saja yang berbeda. Aku tidak ingat alasannya, tapi seingat ku jawaban Anggi benar - benar kena di hati ku 😩 Aku nggak bisa ceritain detilnya cara aku jauhin R. Yang pasti ku akuin itu jahat banget. Tapi aku harap dia paham.
Aku memang bukan contoh yang baik dalam cerita ini. Kalau berbicara siapa yang salah, bukan R yang masuk dalam hubungan ku, karena memang aku yang membuka hati untuknya. Bukan juga Anggi yang telah meninggalkan ku, karena aku yang telah membuatnya pergi. Tapi, ini karena aku yang dengan mudah mempermainkan perasaan orang 😣
R orang yang baik,ramah ke orang dan ajaibnya dia bisa ngobrol akrab dengan orang dalam sekali bertemu 😮 (itu hal yang tidak bisa ku lakukan setiap saat, butuh peningkatan mental dulu bagi ku 😅) Tapi, dia datang di saat yang tidak tepat. Mungkin tepat karena aku sedang renggang dengan Anggi, tapi nggak tepat karena aku masih sayang dengan Anggi. Sebaik - baik nya R, bukan dia orang yang aku sangat sayang. Jadi, semoga dia mendapatkan orang yang lebih baik lagi.
Anggi... sudah tidak bisa lagi ku gambarkan bagaiman lapangnya hati mu yang tetap menerima ku, bahkan memperlakukan ku jauh lebih baik lagi dari sebelumnya. Tak sekalipun aku dengar Anggi menyalahkan ku dalam kasus ini (walau saat emosi sekalipun). Walau dengan kasat mata pun orang - orang tahu bahwa ini semua salah ku 😥
Semua kejadian itu membuat ku belajar bagaimana pentingnya menjaga suatu hubungan. Sebelum kejadian itu berlangsung, aku selalu mempersiapkan diri untuk menjumpai perpisahan sampai aku lupa untuk mempertahankan hubungan itu. Jadi, untuk apa kita mempersiapkan perpisahan kalau kita bisa mempersiapkan kebersamaan yang sesungguhnya di kemudian hari? Karena penyesalan nggak akan ada di depan 😊
LDR memang susah, jangan bilang berjumpa lewat telepon saja mampu menyelesaikan segalanya. Tapi saat kamu berhasil melewatinya, ada pertemuan yang sangat berkualitas nantinya 💓 Sekian kisah kali ini, terimakasih telah membaca.
Wassalamualaikum 🙇
Lama nggak nulis, sekali nulis ilangnya juga lama 😅 kali ini saya ingin menceritakan lagi beberapa kisah saya yang mungkin terdengar itu itu saja. Tapi percayalah, pembelajaran terbaik itu adalah pengalaman. Kalau kita belum memiliki pengalaman tersebut, belajarlah dari pengalaman orang lain 😅 (kayak dalam kisah ku ada yang bisa di petik aja 😆).
Bdw, sebelum aku mulai berkisah 😁 aku baru buat channel youtube nih, yah buat asik - asik aja sih. Sekalian berbagi kisah dengan teman - teman yang nggak begitu suka membaca 😏 ini dia linknya https://www.youtube.com/channel/UC22TC4QxXVm5K_XXFP1YrAA?view_as=subscriber jangan lupa di subscribe dan tonton videonya yah 😉
Jadi, begini ceritanya
Selama aku dekat dengan R (seperti yang sudah aku ceritain di part ACE dan ABSURD) aku benar - benar menjaga batas dengan Anggi. Ntah mungkin karena Anggi paham dengan perubahan sikap ku ke dia, malam itu diapun mempertanyakannya. Singkatnya sih aku jelasin semua dari awal, aku jujur se jujur - jujurnya dan aku tahu itu akan membuat semuanya selesai 💔 Aku sakit? Sepertinya aku menolak untuk hal yang satu itu. Mungkin karena pada saat itu aku ada R juga 😊 Terdengar jahat kan? Aku jujur ke keduanya dan mempertanyakan kelanjutannya ke keduanya, yang padahal itu adalah kesalahan yang ku perbuat sendiri.
Saat itu Anggi memilih untuk mundur dan sejujurnya aku kecewa. Walau memang itu bukan hal yang pantas untuk ku kecewakan. Bukan hal yang mudah untuk melepas apa yang telah kami bangun. Menghancurkan mimpi - mimpi yang telah kami susun. Serta meninggalkan harapan - harapan yang telah kami gantung 💔 Tapi aku membuat seakan itu semua hanyalah hal kecil yang bisa ku lupakan begitu saja.
Hari demi hari berlalu begitu saja. Seakan tak ada yang terjadi pada ku. Aku menikmati hadirnya orang baru dengan sangat baik. Yah, ku akui R pandai membuat ku merasa nyaman, aku melupakan Anggi setiap kali berhubungan dengannya. Namun, hal tersebut bukan berarti aku melupakan Anggi sepenuhnya 💩 banyak hal yang bisa aku lakukan untuk mencari tahu kabar dia. Tapi, untuk menghubunginya sepertinya tidak.
Saat itu beberapa minggu sebelum ulang tahun R. Aku merenungkan segala tingkah bodoh yang telah aku lakukan. Aku mencoba untuk terus mencari pembenaran atas kesalahan yang telah aku lakukan. Walau tak ku temui pembenaran itu, tapi aku selalu merangkai hal - hal bodoh yang hanya menjadi pembenaran yang tidak masuk akal 😩
Sampai pada titik dimana aku merasa bahwa aku benar - benar salah. Sangat salah... 😥
Aku harus mengambil sebuah keputusan dan menyelesaikan semuanya. Kalau memang aku tetep sama R, setidaknya jangan ada dendam antara aku dan Anggi. Begitu pula sebaliknya. Memang, itu hal yang sedikit tidak masuk akal 😩
Aku mencoba untuk membangun komunikasi lagi dengan Anggi. Sangat berbeda dangan Anggi yang ku kenal sebelumnya. Saat itu aku hanya coba memaklumi, itu memang salah ku. Susah memang. Tapi, mau bagaimana lagi. Hingga tiba pada masa dimana aku mengajukan pertanyaan yang sama ke keduanya dan jawaban yang mereka berikan sama. Cuman alasannya saja yang berbeda. Aku tidak ingat alasannya, tapi seingat ku jawaban Anggi benar - benar kena di hati ku 😩 Aku nggak bisa ceritain detilnya cara aku jauhin R. Yang pasti ku akuin itu jahat banget. Tapi aku harap dia paham.
Aku memang bukan contoh yang baik dalam cerita ini. Kalau berbicara siapa yang salah, bukan R yang masuk dalam hubungan ku, karena memang aku yang membuka hati untuknya. Bukan juga Anggi yang telah meninggalkan ku, karena aku yang telah membuatnya pergi. Tapi, ini karena aku yang dengan mudah mempermainkan perasaan orang 😣
R orang yang baik,ramah ke orang dan ajaibnya dia bisa ngobrol akrab dengan orang dalam sekali bertemu 😮 (itu hal yang tidak bisa ku lakukan setiap saat, butuh peningkatan mental dulu bagi ku 😅) Tapi, dia datang di saat yang tidak tepat. Mungkin tepat karena aku sedang renggang dengan Anggi, tapi nggak tepat karena aku masih sayang dengan Anggi. Sebaik - baik nya R, bukan dia orang yang aku sangat sayang. Jadi, semoga dia mendapatkan orang yang lebih baik lagi.
Anggi... sudah tidak bisa lagi ku gambarkan bagaiman lapangnya hati mu yang tetap menerima ku, bahkan memperlakukan ku jauh lebih baik lagi dari sebelumnya. Tak sekalipun aku dengar Anggi menyalahkan ku dalam kasus ini (walau saat emosi sekalipun). Walau dengan kasat mata pun orang - orang tahu bahwa ini semua salah ku 😥
Semua kejadian itu membuat ku belajar bagaimana pentingnya menjaga suatu hubungan. Sebelum kejadian itu berlangsung, aku selalu mempersiapkan diri untuk menjumpai perpisahan sampai aku lupa untuk mempertahankan hubungan itu. Jadi, untuk apa kita mempersiapkan perpisahan kalau kita bisa mempersiapkan kebersamaan yang sesungguhnya di kemudian hari? Karena penyesalan nggak akan ada di depan 😊
LDR memang susah, jangan bilang berjumpa lewat telepon saja mampu menyelesaikan segalanya. Tapi saat kamu berhasil melewatinya, ada pertemuan yang sangat berkualitas nantinya 💓 Sekian kisah kali ini, terimakasih telah membaca.
Wassalamualaikum 🙇