Tuesday, July 24, 2018

SENDIRI

Assalamualaikum ManTeman πŸ™‡

Pernahkah kalian merasa benar - benar sendiri dalam kehidupan yang kalian jalani? Semacam depresi, tapi ya nggak separah itu sih. Rasanya pengen nangis, tapi terlalu malu dengan usia saat ini. Memang sih, untuk mengekspresikan emosi itu tidak ada batasan usia yang bisa menjadi alasan. Tapi, kalau kalian adalah tipe orang yang ingin dipandang selalu bahagiah mungkin kalian akan paham dengan maksud ku πŸ˜•

Tepatnya saat libur lebaran di tahun 2017 sudah selesai. Aku menghabiskan banyak waktu di Kendari dan membuat aku menjadi nyaman lagi di tempat tersebut. Kalau ManTeman sudah membaca kisah ku sebelumnya, ManTeman pasti tahu kalau aku sudah nggak kerja lagi. Jadi kehidupan ku selama beberapa bulan itu full untuk kuliah. Berhubung aku kuliah malam, kahidupan ku menjadi seperti kelelawar. Saat mentari terbit aku tidur dan menjelang mentari terbenam aku malah terjaga 😞

Saat itu hubungan ku dengan Anggi ntah kenapa menjadi sangat renggang. Aku coba mengerti dengan posisinya yang sedang bekerja. Tapi, disetiap kali aku mencoba untuk mengerti akan hal itu malah membuat jiwa kekanak - kanakan ku semakin menjadi - jadi 😀 Jiwa kekanak - kanakan yang aku maksud adalah marah - marah nggak jelas dan merasa nggak dianggap sama sekali 😦 Yah... untuk mengerti diri ku sendiri bukan hal yang mudah untuk ku. Rasanya aku lebih bisa memahami penjelasan tentang teori psikologi dibandingkan diri sendiri 😲

Ada penyesalan untuk hal yang aku jalani saat itu? Tidak, aku tidak ingin menyesali hal - hal yang sudah terlanjur terjadi. Aku berusaha untuk mencari kesibukkan. Kembali ku sebar surat lamaran kerja kemana - mana. Karena proses memang tidak akan mengkhianati hasil, akhirnya aku menemukan pekerjaan yang lumayan lah 😊

Aku kembali bisa mengatur waktu ku senormal mungkin. Pagi kerja dan malamnya kuliah. Aku nggak bisa menjelaskan detil pekerjaan ku itu seperti apa, jadi akan ku jelaskan secara garis besarnya saja yah πŸ˜‰ Jadi aku kerja semacam proyek sebagai admin project. Tugas aku hanya memantau seberapa besar perkembangan pekerjaan project tersebut, buat laporan dan kirim e-mail. Bukan hal yang sulit untuk ku lakukan. Karena aku hanya menerima data dari lapangan dan melempar data itu ke atasan. Kira - kira seperti ituπŸ‘©


Tapi, karena pekerjaan ku tidak sebanyak dengan kerjaan sebelumnya, aku merasa terlena dengan keadaan dan menjadi sedikit malas mungkin. Aku datang ke (sebut aja kantor) suka - suka aku jam berapa, pokoknya pagi lah. Kadang malah hanya ke kantor sebentar, lalu lamanya di warkop sambil garap laporan 😐 Pokoknya aku merasa hanya sekedar makan gaji buta dan aku akuin hal tersebut 😐

Intinya aku mencoba untuk bersyukur dengan kemudahan hidup yang telah ku dapatkan. Tidak semua orang bisa mengalaminya. Walau dengan pekerjaan semacam itu, aku tidak mendapat teman dan menjadi Dita yang selalu merasa sendiri. Tapi, aku punya tempat dimana aku tidak merasakan hal itu. Kampus, mungkin hal tersebut merupakan salah satu yang membuat aku mencintai pendidikan ku πŸ’“

Tidak ada teman di kantor, tidak ada teman di kost, bahkan untuk sekedar teman chating sajapun sangat tidak ada. Anggi? Seperti yang aku bilang tadi, kami menjadi sangat renggang. Mungkin karena jarak, atau mungkin juga karena waktu. Waktu ku yang terlalu longgar dan waktunya yang terlalu sempit.😩

Ku akuin bukan hal yang mudah untuk ku membuka diri terhadap sebuah hubungan baik itu pertemanan atau lebih. Aku bisa mendapatkan banyak teman, tapi tidak untuk menjadi dekat dengan ku. Untuk kehidupan jauh dari keluarga mungkin itu merupakan tantangan terbesar untuk ku πŸ˜•

Sekian untuk part kali ini. Selanjutnya akan ku ceritakan lebih jauh bagaimana kerjaan baru ku merubah hidup ku πŸ˜‰ Terimakasih telah membaca dan semoga bisa menghibur ManTeman semua.
Wassalamualaikum πŸ™‡
Share:

0 komentar:

Post a Comment