Tuesday, June 5, 2018

CINTA SEORANG SKIZOFERNIA - SEKOLAH BARU

Assalamualaikum ManTeman 🙇

Aku mau ngelanjutin cerita yang judulnya "Cinta Seorang Skizofernia". Tapi, bagi ManTeman yang belum baca tulisan saya sebelumnya, ada baiknya di baca dulu biar paham alur ceritanya 😊 Link nya ada di bawah ini yahh 👇👇👇

Prolog 👉 http://catatanaanakrantau.blogspot.co.id/2018/05/cinta-seorang-skizofernia-prolog.html
1. Kelulusan 👉  http://catatanaanakrantau.blogspot.co.id/2018/05/cinta-seorang-skizofernia-kelulusan.html
2. SMA  👉 http://catatanaanakrantau.blogspot.co.id/2018/05/cinta-seorang-skizofernia-sma.html
3. Persiapan Pindahan 👉 https://catatanaanakrantau.blogspot.co.id/2018/05/cinta-seorang-skizofernia-persiapan.html?showComment=1527177845795#c1682519686773399213 
4. Pindahan 👉 http://catatanaanakrantau.blogspot.com/2018/05/cinta-seorang-skizofernia-pindahan.html


5. SEKOLAH BARU

Sebenarnya ini bukan suasana yang baru buat aku. Beberapa tahun yang lalu kami pernah tinggal di rumah ini. Tapi, banyak perubahan bangunan di sekeliling rumah kami itu. Aku sendiri sulit untuk mendeskripsikannya.


Yang lebih penting lagi, tentunya aku harus masuk ke sekolah yang baru. Adaptasi lagi, yah walau aku tidak pernah sukses dengan adaptasi, tapi aku berharap sukses di sekolah yang baru. Aku ingin hal baru dalam hidup ku.


Seminggu setelah pindahan, aku sudah mendapatkan sekolah baru. Tidak begitu banyak yang ku urus, karena semuanya telah di urus oleh salah seorang kawan Ibu yang juga tinggal tidak jauh dari rumah kami.


Aku diantar Ibu hingga menemui wali kelas ku. Setelah itu Ibu pulang dan aku bersama wali kelas mengunjungi kelas baru ku.


“Selamat pagi anak – anak” kata guru itu. Aku berdiri mematung di samping guru itu, tepatnya di depan kelas. Ini adalah posisi yang selalu membuat ku gugup. “hari ini kalian kedatangan murid baru, silahkan perkenalkan diri mu Nak” kata guru itu dengan penuh kelembutan, sepertinya dia tipikal guru yang keibuan deh.


“Baik Bu…” kata ku pada guru itu. Saat ini tak ada Tiara yang menyemangati ku dari luar kelas, jadi aku harus bisa melawan rasa takut ini sendiri “Perkenalkan, nama saya Cinta Permata Firdaus, panggil saja Cinta. Saya pindahan dari Surabaya. Terimakasih” kata ku sambil berusaha memandang wajah – wajah teman sekelas ku yang baru.


“Toni… bangku di sebelah kamu kosong?” tanya guru itu pada salah seorang anak laki – laki yang duduk sendiri di bangku paling belakang, tapi bukan di pojok seperti tempat duduk ku sebelum – sebelumnya.


“Kosong Bu… sama kayak hati saya” jawab anak itu dengan enteng. Jelas saja satu kelas langsung berseru ke anak itu.


“Tenang… tenang…” kata guru itu untuk menenangkan ruang kelas itu, “kamu duduk di samping Toni yah Cinta” kata guru itu pada ku.


“Baik Bu” jawab ku, lalu aku berjalan dan duduk di samping anak yang namanya Toni.


“Ok anak – anak, kalian tenang sambil tunggu guru mata pelajaran pertama yah” kata guru itu kepada kami sekelas.


“Baik Bu…” jawab anak – anak kelas dengan kompak.


“Toni…” kata anak di samping ku sambil mengulurkan tangannya dengan maksud untuk berjabat tangan dengan ku.


Ku sambut jabat tangan itu dengan baik “Cinta” jawab ku.


“Nama yang bagus” kata anak itu.


“Terimakasih” respon ku. Beberapa saat kemudia guru masuk dan memberikan beberapa materi.
***

Kok aku bego banget sih, gini nih kalau keenakkan libur smester. Sumpah ngantuk banget aku. Kenapa pake acara begadang sih semalam. Ah… bodo ah… moga aja nggak ngantuk pas di kelas nanti.


Hari pertama setelah libur semester rasanya udah pengen bolos aja. Tapi, tidak tidak. Bisa – bisa aku digantung di pohon mangga kalau nilai ku ambruk lagi semester ini. Yah… penerimaan raport kemarin aku mendapatkan peringkat lima. Jangan heran, kakak ku selalu berada di peringkat pertama, jadi bagi orang tua ku peringkat lima itu sangat buruk.


Dengan sangat malas ku langkahkan kaki ku ke sekolah. Jarak antara rumah dan sekolah sangat dekat, jadi aku jalan kaki aja. Setibanya di kelas, aku lalu menyenderkan kepala ku pada meja di depan ku. Posisi tidur di mulai.


“Cinta Permata Firdaus, panggila saja Cinta” kalimat itu membangunkan ku dari tidur yang hanya beberapa detik. Ternyata di depan kelas sudah ada wali kelas dan seorang anak baru kayaknya.



Suaranya begitu merdu di telinga ku, saat kulihat rupanya, dia sangat sempurna di mata ku. Rasanya aku akan mengakhiri masa jomblo ku di semester ini. Sepertinya dewi fortuna sedang memihak dengan ku, wali kelas menyuruhnya duduk di samping ku.


Saat wali kelas ku keluar, aku mencoba untuk mengajaknya kenalan. Ternyata dia sedikit dingin. Pembahasan kami hanya sekedar aku memperkenalkan nama ku dan dia memperkenalkan namanya, lalu? Selesai.


Cantik sih… tapi dingin, tapi aku suka. Justru sikapnya yang seperti itu membuat aku ingin mengetahui, siapakah Cinta sebenarnya?



Hari itu aku menjadi Toni yang seperti bukan Toni. Aku mana pernah mengajak cewek kenalan. Bahkan cewek paling cantik di kelaspun (versi anak – anak) tidak pernah menarik perhatian ku sedikitpun.


Saat pelajaran di mulai, perhatian ku tertuju pada Cinta. Dia cantik dan aku suka saat dia sedang serius mendengarkan penjelasan guru. Rasanya aku tidak menyesal masuk hari ini. Bayangkan saja kalau aku tidak masuk, bisa saja Cinta tidak duduk disamping ku.

“Teng… Tong… Teng…” bel tanda jam istrahatpun di mulai.



“Nggak ke kantin?” tanya ku ke Cinta.



“Nggak” jawabnya singkat.


Hey… dia cuek sekali. Ini adalah respon tercuek dari seorang cewek yang ku dapatkan. Ah… sudahla, dia ku tingga ke kantin aja.

***



Saat jam istrahat ada beberapa anak yang mengajak ku ke kantin, tapi rasanya aku masih sangat asing dengan yang namanya kantin. Aku memang tidak pernah ke kantin, karena itu tempat yang sangat ramai menurut ku.

Toni juga menanyai ku hendak ke kantin atau tidak, tapi hanya ku jawab singkat saja. Bukan karena ingin sombong, tapi aku hanya tidak tahu bagai mana caranya ramah ke orang kecuali ke Tiara.

Mulai hari itu, aku menjalani aktivitas sekolah seperti biasanya. Beberapa orang mengajak ku kenalan, tapi hanya ku ladeni seadanya saja. Sepertinya kelas ku membentuk dua kubu cewek yang saling menceritakan satu sama lain. Sedangkan cowoknya kebanyakkan bercanda dan main game. Jadi di kelas itu seperti ada tiga kubu yang jarang bertegur sapa.
***



Share:

1 comment:

  1. SPESIAL PROMO UNTUK MEMBER SETIA SAHABATKARTU
    ==============================================
    - Proses Deposit & Withdraw Hanya 2 Menit
    - Minimal DP & WD Cuma Rp. 20.000,
    - Dapatkan BONUS 0.5% Setiap Senin
    - KOMISI DARI SAHABATKARTU 15%
    - 100% ADMIN + 100% FAIR PLAY
    - JACKPOT HARIAN HINGGA PULUHAN JUTA RUPIAH
    ============================================
    IKUT EVENT DI SAHBATKARTU DENGAN PROGAM REFERRAL
    Dapatkan Bonus Referral 20% Seumur Hidup
    NB : Semakin Banyak Teman Yg Anda Ajak
    Semakin Banyak Juga " BONUS " Yang Anda Dapatkan
    =================================================
    <<< DAFTAR + DEPOSIT + MAIN + WITHDRAW >>>
    Buktikan Sendiri Dan Rasakan Serunya Bergabung Di Sahabatkartu
    LiveChat : Sahabatkartu*biz
    Whatsapp : +85581734028
    PIN BB : 2BCDBEE2

    ReplyDelete