Friday, January 19, 2018

MAHAMERU 3.676 Mdpl WITH PRIPALA MELVILLE (PART 2)

Assalamualaikum ManTeman...

Kali ini aku bakalan ngelanjutin kisah pendakian Mahameru yang aku posting kemaren. Seperti yang bilang di part sebelumnya, cerita ini terlalu panjang 😅 makanya mesti berseri 😂

Ok kita lanjut aja. Pagi harinya aku dibangunin oleh salah seorang teman ku untuk lihat sunrise. Sebenarnya mager banget, suasana dingin dan badan yang lelah sangat mendukung untuk kembali tidur.

Tapi, rasa malas itu terpaksa kami lawan agar tidak sia - sia perjalanan yang lumayan menguras tenaga ini. Dan hasilnya, SubhanaAllah indah sekali. Jadi bayangin di atas Ranu Kumbolo kabutnya bagai asap, jadi seakan airnya itu panas, lalu samar - sama cahaya mentari mulai menerangi pemandangan yang sangat menakjubkan itu. Ahh rasanya ga bisa dijelaskan dengan kata - kata lagi 😍
kira - kira seperti ini pemandangannya, tapi ini udah rada terang sih
Waktu itu ada hal yang buat aku sebel banget sama Anggi sampai detik ini 😔 Yup, dia malah tulis di kertas salam untuk gebetannya dulu (aku lebih cemburu sama gebetannya dari pada sama mantannya, soalnya aku tahu gimana dia perjuangin cwe itu 😣) dan di foto di Ranu Kumbolo, kesel iya kesel. Tapi ga ada satu teman ku pun yang tahu kalau kita perang dingin saat itu 😅

Mungkin karena itu juga aku dan Anggi selalu di lihat sebagai pasangan yang adem - adem aja, ga pernah berantem atau semcamnyalah. Karena bagi aku (ga tahu kalau bagi Anggi) aib dalam hubungan ku ga perlu orang lain tahu, mereka cukup tahu bahagiahnya kami aja.

Setelah puas menikmati ciptaaan Allah yang satu itu, kami lalu bergegas untuk mengisi perut dan merobohkan tenda 😅 Perjalanan yang harus kita tempuh masih setengah lagi 🙀

Setelah mengisi perut dan merapikan perlengkapan, kami lalu bergegas untuk melanjutkan perjalanan, tujuan selanjutnya yaitu kali mati.
ini foto sebelum jalan, dibelakang kami itu tanjakan cint
Rute pertama yang kami lewati saat meninggalkan Ranu Kumbolo adalah Tanjakkan Cinta, bagi teman - teman yang pernah nonton 5 cm pasti tahu mitosnya kalau kita jalan terus tanpa menengok ke belakang sambil membayangkan orang yang kita cintai, makan orang tersebut akan mencintai kita juga (mitos... mitos... 😂).

Bagi aku? Bodo Amet, ngapain lagi aku ngebayangin orang yang aku cintai kalau orang itu lagi bareng aku berjuang untuk menaklukkan puncak tertinggi jawa 💞 (eaaa sok sok an lu Dit 😅).

Setelah sukses melewati tanjakkan cinta, fix baru mulai perjalanan tenaga kita udah sangat terkuras 😅 Rasanya pengen tidur lagi 😂 Tapi, pemandangan lain menjadi semangat kami 😊 Dari atas Ranu Kumbolo emang sesuatu deh 😍 dan di sisi lain ada pandang rumput yang sangat luas 😍 Rasanya, selama perjalanan aku selalu takjub dengan pemandangan yang ada.

Selama perjalanan ga ada yang terlalu berarti selain seiris tipis semangka seharga Rp 2.500 😂 Hafal banget aku sama harganya 😆 ga heran sih kenapa harganya semahal itu, soalnya yang berjualan harus naik turun gunung untuk membawa barang dagangannya 😭 Sesuah itu kah nyari nafka 😭

Singkat cerita kami tiba di Kali Mati sekitar jam 2 siang (kalau ga salah yah). Bukannya langsung bangun tenda, kami malah berjemur 😅 Soalnya suhunya itu dingin, tapi mataharinya hangat. Dari situ aku sadar betapa nikmatnya berjemur itu 😅 (bodo amet sama kulit yang menghitam, yang penting aku bisa nikmatin setiap detik suasana di sini).

Setelah bangun tenda, kami bagi tugas ada yang masak dan ada yang ambil air. Karena males masak, aku milih untuk ngambil air. Tapi ga kepikiran kalau jarak ngambil airnya itu kami tempuh hampir sejam 😭 Karena nama tempatnya Kali mati, aku pikir ada sumber air yang dekat, tenyata aku ga fokus sama namanya Kali Mati, ya itu emang kali tapi udah mati Dita.... 😭

Selesai bangun tenda, selesai masak, selesai ambil air, selesai makan, semua itu selesai sekitar jam 7an dan suasana sudah gelap. Karena bercerita panjang lebar lagi, kami lupa kalau kami harus tidur karena tengah malam harus melanjutkan perjalanan ke puncak (Just info, kalau mau naik ke puncak Mahameru itu emang tengah malam gitu, soalnya jam 9 pagi udah harus turun karena ada semacam gas beracun gitu).

Lalu sekitar jam 9 malam kami bukannya tidur malah tulis2 di kertas untuk salam - salam ke bla bla bla (sedikit alay yah hahaha). Setelah itu kamipun tertidur satu per satu 😅

Sekitar jam 1 malam kami bangun dan bergegas untuk muncak. Ini adalah jalur ter ekstrim selama perjalanan dari awal. Jadi jalannya itu nanjak banget dan bukan tanah, tapi pasir 😱 Coba kalian bayangin gimana sakitnya saat kalian melangkah 1 langkah tapi malah turun 2 langkah 😭 soalnya pasir jadi kami naik eh turun lg 😭 berasa dipermainkan 😭

Tapi selama perjalanan ada yang selalu semangatin kok 😏 Walau aku tahu kalau dia juga malah udah mau nyerah 😂

Konyolnya lagi, kami malah sempat tertidur di tengah perjalanan 😂 Padahal tempatnya itu bahaya banget, kebayang ga kalau lg tidur di timpa batu 🙀 Ntah kenapa kemaren tuh malah tidur aja tanpa mikirin hal - hal itu (jangan di tiru yang teman - teman).

Saat bangun matahari malah udah tinggi, bego banget ga tuh 😅 dan hasilnya adalah... Ini dia rahasia yang selalu kami tutup - tutupi bahwa kami itu hanya sampai puncak bayangan aja karena waktu dan kondisi yang sudah sangat tidak memungkin kan 😭 (rasanya pengen remedial lagi ke sana).

ini dia wajah kusam para wanita strong yang udah lupa dengan bedak dan lipstik 😅

di sini keliatan banget kemiringannya 😅 kira - kira kayak itulah medannya
Intinya, kami baling dengan lelah dan sedikit kecewa. Tapi gapapa juga sih, soalnya emang udah siang juga. Kalau maksain naik malah bahaya 🙀

Saat turun itu adalah tantangan terbesar buat aku 😭 Saat balik belakang baru nyadar tempatnya itu tinggi banget. Indah sih, indah banget. Aku berasa lebih tinggi dari awan - awan itu. Tapi 😭 Aku takut ketinggian 😭 Jalannya ber pasir pula 😭

Teman - teman lain dengan senangnya malah kayak main perosotan tapi berdiri 😅 jadi kata Haydar sama Tyo mereka itu Avatar sang pengendali tanah 😆 Konyol banget dah pokoknya 😆

Dan aku ? 😩 Awalnya aku di bantuin sama Kak Faisal untuk turun, lalu di opor ke Anggi dan Kak Faisal bantuin Kak Weni 😟 Aku merasa kayak merepotin banget dah pokoknya. Bukannya alay atau apa, emang ga banyak yang tahu sih, tapi aku emang takut ketinggian 😭 (Dita aneh, suka naik gunung tapi kok takut ketinggian 😤).

Kayaknya udah kepanjangan lagi nih ceritanya 😅 Aku skip dulu yah, nanti aku buatin part 3 lagi deh 🙏 Aku takutnya ManTeman capek bacanya. Gapapa yang, biar aku ada bahan juga buat besok 😅 Sekian dulu untuk postingan hari ini, semoga bisa menghibur ManTeman semuanya 😇
Wassalamualaikum 🙇
Share:

0 komentar:

Post a Comment