Assalamualaikum ManTeman π
Selain Trio Kwek - Kwek dan Cece Koko, aku juga punya keluarga baru di Surabaya yaitu Pripala Melville. Sebenarnya aku mencari UKM Pramuka di LPK itu, tapi ternyanta Pramukanya ga ada π£ Alhasil aku mencari yang sejenis dengan Pramuka yaitu Mapala.
Kebetulan Anggi juga berniat untuk masuk UKM Mapala tersebut.Tapi itu bukan hal yang kita rencanakan. Baik aku maupun Anggi memang berniat masuk UKM Mapala sebelum kita saling mengenal (so, ini ga ada unsur saling hasut menghasut yah π).
Saat Ospek Kakak - kakak dari Pripala Melville menjelaskan dengan singkat mengenai apa sih Pripala Melville itu. Namun, aku mengetahui lebih jelasnya saat pertemuan pertama dengan seluruh calon Anggota dan senior Pripala Melville. π±
Dari banyak diskusi dan penjelasan aku mengetahui bahwa organisasi ini adalah organisasi yang cukup mandiri (akan aku jelaskan di part yang lain). Saat pertemuan pertama, Kakak - Kakak yang berdiri di depan dengan scraft merah menggantung di leher mereka itu merupakan perintis dari Pripala Melville, dan kami yang duduk di bangku akan menjadi calon - calon Angkatan 1. Yup, ini adalah organisasi yang baru terbentuk.
Dari sekian banyak peserta didik (di LPK itu kami disebut peserta didik bukan mahasiswa) yang mendaftar, hanya bertahan 20 orang yang bersedia mengikuti Diksar (proses penerimaan anggota). Kami dibagi 2 kelompok, masing - masing kelompok beranggotakan 10 orang. Secara kebetulan, dalam 20 orang itu ada 2 pasangan aku dan Anggi serta yang satu lagi kawan kami. Yang berpasang - pasangan itu di pisah kelompoknya, mungkin biar bisa fokus kali yakk π
Sebelum melaksanakan Diksar kami melaksanakan latihan fisik rutin tiap 2 kali seminggu. Seru, menyenangkan, Kakak - kakak nya juga baik saat latihan fisik tersebut.
Seperti itulah gambaran latihan fisik sederhana yang kami lakukan di tiap Minggunya. Hingga tiba dimana kita menjalani Diksar. Kalau ga salah tempatnya di kaki Gunung Pundak atau Pringgodani gitu, aku lupa π
Jadi, kami mulai berkumpul siang di depan LPK dan di lepas oleh Direktur dari LPK itu. Lalu kami naik Mobil TNI gitu ke tempat tujuan. Sebelum memulai pendakian, kami berdoa dan melakukan sedikit pemanasan.
Kami melakukan pendakian malam dan sempat salah jalur π
Jadi kami terpaksa harus muter sedikit. Pada saat setengah perjalanan kondisi kami sudah sangat lelah, bukan karena kita kurang latihan fisik. Tapi memang kebanyakkan dari kami adalah anak yang baru menyentuh alam.
Tapi, disitulah kebersamaan kami di uji. Salah seorang teman kelompok ku ada yang keselo dan di bantu dengan teman yang lain. Selain itu teman yang tidak kuat membawa beban juga di bantu dengan teman yang masih kuat. Ada juga yang kehabisa stok minuman dan kami saling ber bagi (ahhh... I miss that momentπ).
Saat tiba di lokasi pembangunan tenda, kami langsung membangun tenda dan membuat makan malam. Malam itu kami gunakan untuk istrahat sebelum melakukan aktivitas yang lebih berat di hari esok.
Pagi hari setelah makan kami melakukan ritual sikat gigi barsama (ahh... aku ga mau ingat bagian ituπ). Lalu kami mencoba mempraktekkan beberapa materi yang sudah diajarkan ke kami beberapa hari yang lalu.
Percaya ga, selama kegiatan berlangsung baik aku dan Anggi tidak melakukan komunikasi dalam bentu apapun. Kebetulan pada saat itu Anggi menjadi ketua dari kelompoknya dan aku lebih fokus membantu ketua kelompok ku untuk mengatur anggota yang lain, aku senang kita bisa bersikap profesional ππ
Setelah melakukan kegiatan full seharian, kami pindah lokasi. Di lokasi berikutnya kami tidak diperbolehkan untuk membangun tenda yang kami bawa, melainkan kami harus membuat bivak (tenda hunian dari alam). Jadilah kami membuat tenda dari daun dan ranting yang ada, dan tenda itu sangat dingin di malam hari π
Saat hari mulai gelap, kami membuat api unggun. Pada saat itu aku ga begitu tertarik dengan api yang cukup besar (sebelum ke Surabaya rumah ku abis kebakaran). Kami duduk melingkar dan bercerita mengenai apa yang baru kami rasakan satu sama lain, itu adalah moment yang indah π
Kira - kira baru jam 8 malam kami sudah disuruh untuk tidur dan ternyata ada kejutan di pertengahan malam π Kami di bangunkan satu per satu dan di suruh untuk berjalan sendirian di tengah kegelapan dengan bermodalkan lilin yang ga boleh mati π
Pada saat itu aku pasrah aja sih π sepanjang perjalanan aku mencoba untuk mempositifkan fikiran ku π
Yahh ga begitu menakutkan sih. Kami melewatinya dengan baik. Tapi, setelah itu kami di rendam ke dalam air π° sambil saling bergandengan tangan dan mendengarkan ceramah dari seniorπ° Matahari belum muncul juga, hingga akhirnya kami di duduk di tempat kering dan mendengarkan renungan.
Tidak terasa saat membuka mata langit sudah menjadi cerah dan kami di bariskan untuk menerima scraft hijau sebagai pertanda bahwa kami sudah pantas menjadi anggota muda Pripala Melville π
Sayang sekali aku ga punya dokumentasi dari kegiatan tersebut. Tapi, kegiatannya tidak sedatar apa yang aku ceritakan, soalnya aku mencoba untuk merangkum agar tidak terlalu panjang. Intinya dalam kegiatan itu kami sangat merasakan kebersamaan yang coba di bangun, yang kemarin manja dan egois kami coba untuk ditiadakan lagi pada kegiatan tersebut π
Dan yang paling aku ingat adalah pemandangan nya itu sangat indah dan tak terlupakan π Aku selalu suka dengan alam meski fisik ku ga sekuat teman - teman yang lain. Yup, aku suka gunung tapi aku takut ketinggian. Aku suka melangkah jauh, tapi nafas ku ga kuat. Namun, di balik itu semua aku percaya selama ada kemauan dan semangat tinggi, kita pasti bisa melawan ketidak mampuan kita itu π
Dah... itu aja yang mau aku ceritain tentang diksar pertama ku bersama Pripala Melville. Pada part - part berikutnya aku pasti akan membahas mengenai hal ini lagi, karena salah satu yang banyak mengisi perantauan ku adalah Pripala Melville π Sekian dari Dita.
Salam Lestari dan
Wassalamualaikum π
0 komentar:
Post a Comment