Assalamualaikum ManTeman π
Rasanya hari lebaran itu berlalu begitu saja, ga ada ngumpul keluarga, makan bareng keluarga, foto keluarga, masiara ke rumah teman, silaturahmi dengan guru - guru dan semua hal yang biasanya aku lakuin di Kendari.
Aku hanya memantau aktifitas keluarga dan teman - teman ku lewat HP dan ga bisa turut join pada kegiatan yang sangat menyenangkan itu. Tapi, Allah kasih Dita teman - teman yang sayang baik dan perhatian dengan Dita.
Selama libur lebaran berlangsung Aku jadi akrab abanget dengan Anggi (cewek) dan Sendy, kebetulan dia juga tidak pulang ke kampung halaman.
Karena tempat makan di daerah Asrama kami itu sangat jarang, kami jadi sering makan di satu tempat. Yang jualan biasa kami sama dengan sebutan Cece dan Koko. Keuda orang tua itu sudah seperti orang tua angkat bagi kami π
Pada suatu malam, kami bertiga pergi ke tempat Cece Koko untuk makan malam. Kebetulan tempat Cece Koko itu di depan Asrama Anggi (cowok) jadi aku sering bertemu dengan dia. Setelah makan dan bercandaan bersama, kami balik ke asrama. Saat itu aku dan Anggi (cowok) sudah sering di gangguin.
Anggi (cowok) nganterin kami sampai depan asrama sambil becandaan di jalan. Setibanya di depan asrama Anggi (cowok) balik ke Asramanya dan kami naik ke lantai dua. Saat nyampe depan kamar, karena suasananya sepi dan ntah ada apa saat itu Anggi (cewek) teriak. Kami lalu lari dan turun kebawah mengejar Anggi (cowok) yang belum jauh.
Menurut ku itu kejadian yang sangat konyol dan sampai sekarang kalau ngingat itu rasanya pengen ketawa sendiri π Akhirnya Anggi (cowok) nemenin kami sampai atas untuk ngecek keadaan asrama. Kebetulan asrama itu koson, sunyi dan gelap. Pelan - pelan kami nyalain lampu dan ternyata nggak ada apa - apa π
Anggi (cewek) lalu masuk ke kamar ku yang letaknya di depan ruang tv. Aku dan Anggi (cowok) duduk berdua di depan tv. Singkat cerita Anggi (cowok) ngungkapin perasaannya di situ dengan kalimat yang sangat berantakan π
(kamu perlu belajar bahasa indonesia yang baik dan benar Nggi π
).
Aku saat itu bingung mau ngejawab apa. Di satu sisi aku juga suka, tapi di sisi lain aku pernah dekat dengan mantannya. Takut aja kalau jadi cerita yang nggak - nggak di kalangan anak asrama. Jadi, aku minta sedikit waktu ke Anggi untuk mikir. Anggi mengiyakan hal tersebut, lalu kembali ke asramanya.
Anggi (cewek) yang jadi tempat aku sharing saat itu. Akhirnya aku mutusin untuk chat ke mantan Anggi (cowok) tentang apa yang terjadi agar nggak jadi salah paham. Dan pada saat itu mantannya juga mengiyakan. Tapi tetap aja ada yang ngeganjal di hati ku π«
Dua atau tiga hari setelah itu, aku nemenin Anggi (cowok) ngambil loundry dan di perjalanan ia menanyakan jawaban atas ungkapan perasaannya itu. Tapi aku ngejawabnya saat kita sudah di depan asramanya.
Saat itu sore hari, kami duduk berdua depan asrama dan aku menjawab "Iya, aku mau" tapi, dalam hati aku masih berfikir apa ini jawaban yang benar. Aku sudah menjawab dan aku harus nanggung resiko apa yang akan terjadi saat perkuliahan sudah aktif nanti.
Teman - teman yang tidak pulang dan menjadi saksi pendekatan kami sangat mendukung, karena mereka sudah mengetahui permasalahan yang terjadi antara kami. Tapi, aku yakin ada tanggapan negatif dari teman - teman yang pulang kamung.
Aku siap dengan tanggapan apapun π Karena, disaat kita mengambil keputusan kita memang harus siap dengan konsekuensi yang ada. Kita nggak bisa memaksa semua orang beranggapan positif ke kita. Tapi, selama kita memang tidak melakukan kesalahan, Insyaallha kebenaran akan terungkap kok π
Pada postingan setelah ini aku akan menceritakan mengenai tanggapan teman - teman mengenai aku yang pacaran dengan Anggi π
Makasih udah jadi pembaca Catatan Anak Rantau dan jangan bosan bacanya yah π Kalau ada masukkan mengenai gaya bahasa atau apapun itu tolong beri makasukkan juga buat Ditaπ
Wassalamualaikum π
0 komentar:
Post a Comment