Saturday, January 20, 2018

MAHAMERU 3.676 Mdpl WITH PRIPALA MELVILLE (PART 3)

Assalamualaikum ManTeman 🙇

Aku mau ngelanjutin lagi nih kisah tentang pengelaman aku mendaki di gn. Mahameru 😍 Jadi, bukannya jalan terus sampai kali mati, kami malah singgah di tempat jualan semangka 2.500 😅 (teman - teman silahkan baca part sebelumnya tentang semangka ini).

Kami memborong dagangan Bapak itu 😅 Kebetulan udah lapar dan haus banget. Pas liat semangka apa ga langsung pengen ngeborong tuh 😅

Bapak itu adalah penjual yang jalannya paling jauh, bagaimana tidak, ia bahkan sampai melewati kali mati untuk menjual. Teman - teman yang udah baca part sebelumnya tahu kan berapa lama perjalanan yang haru kami tempuh hingga sampai ke kali mati. Tapi, bapak itu hanya menempuh dengan beberapa jam saja 🙀 Fisiknya kuat amet.

Setelah itu, kami melanjutkan perjalanan sampai ke tenda. Saat di tenda, kami langsung membereskan tenda dan mumbuat makanan. Karena kami ingin bermalam di Ranu Kumbolo. Tempat paling TOP BGT dah selama perjalanan 😍

ini foto sebelum meningggalkan kali mati dan latarnya itu Gn. Mahameru 😍
Perjalanan kembali ke ranu kumbolo ini kami tempuh ha,pir dua kali lipat lebih cepat dari sebelumnya. Selain karena jalanannya menurun, mungkin juga karena semangka tadi 😅

Singkat cerita, kami sampai di ranu kombolo dengan selamat. Alhamdulillah bisa lihat pemandangan indah ini lagi 😍 Kami langsung bergegas membangun tenda, makan dan beristrahat, karena kami sampai sudah magrib.

Saat pagi harinya, pemandangan yang indah itu terulang kembali 😍 Tapi konyolnya di rambut Haydar malah ada salju 😂 saking dinginnya tuh. Kami berencana untuk turun jam 9 pagi. Tapi itu tidak sesuai dengan kenyataan 😅

Jadi saat bangun, kami foto - foto sampai sekitar jam 6an. Lalu kami membuat upacara kecil untuk pengalungan scraft hitam (tujuan utama kami emang untuk peningkatan dari anggota muda menjadi anggota tetap, karena kami masih minim pengetahuan maka dilakukan pendakian bersama).

Saat gladi untuk upacara, rasanya kami semua harus belajar pbb dulu dah 😂 ga ada yang bener pbb nya. Parah banget dah pokoknya 😂 untuk latihan aja sampai di ulang berkali - kali 😂

Dan Alhamdulillah kami pun sah dinyatakan sebagai Anggota tetap 🙌 Upacara selesai sekita jam 8an dan kami lalu bergegas untuk membereskan tenda. Yang biasanya beresen tinda itu hanya butuh waktu beberapa menit aja, karena bercanda malah sampai 3 jam 😂 Rada susah sih kalau mau ga becanda sedangkan di sini ada Tyo dan Haydar, mereka kalau udah ketemu berubah jadi pelawak 😂

Setelah semuanya beres, kami lalu turun menuju ranu pani. Perjalanan pulang itu memang lebih cepat dari perjalanan pergi. Walau dengan sisah tenaga yang udah merindukan kasur, kami masih penuh semangat untuk pulang 😅

Ga kerasa perjalanan yang menyenangkan itupun selesai juga 😢 Senang tapi sedih juga sih, tapi banyak senangnya 😅 Singkat cerita kami tiba di kali mati, cari jeep lalu oper ke angkot dan tibalah kami di stasiun kereta api dengan tampang gembel 😅

Tempat duduk di stasiun itu full dan karena capek kami malah melantai dengan pakaian yang sangan lusu, kalau ga pakai carrier kami pasti udah di kira gembel 😆

Setibanya di Surabaya, kami di jemput dengan Kak Wira (ketum kite nih). Walau capek, kami malah ga henti - henti nya becerita 😆 (kebetulan Kak Wira Request untuk masuk dalam Catatan Anak Rantau, ku bongkar aja kedok mu di sini yah Kak 😂).

Jadi dari awal kami itu udah kecewa banget, masa sih ketumnya malah ga ikut. Kami kan juga pengen di kalungin scraft sama si Ketum. Tapi, alasannya tetap ga bisa kami bantah. Alasannya saat itu adalah urusan kerjaan. Ga mungkin dong kita suru Ketum keluar dari kerjaannya, nanti dia makan apa 😭 Walau pada saat itu fikiran labil kami beranggapan itu semua karena pacarnya. Bodo amet lah yaa, namanya juga kebawa emosi (terlapas itu bener atau ga, maaf kan kami Kak Wira 🙏).

Tapi, ada satu nilai plus dari aku untuk Ketum yang satu ini. Dia membuka dan menutup perjalanan kami, walau ga ada dalam perjalanannya 😅 Kak Wira menyambut kami dengan nasi goreng yang saat itu kok rasanya enak banget yak 😂 mungkin kerena capek dan laper 😂

Aku tahu dari sisi Kak Wira ada sekit rasa kecewa karena ia ga ikut dalam pendakian itu (atau mungkin aku sok tau aja yah 😅) Soal nya dia begitu antusias dalam mendengarkan cerita kami dan yah susah deh di ungkapkan dengan kata- kata, intinya dia juga sebenarnya pengen ikut (menurut aku sih 😅).

Aku sering banget diskusi bareng Anggi tentang dua perintis ku itu (Kak Wira dan Kak Faisal). Bagi kami mereka dua orang yang sangat antusias dalam membangun organisasi Pripala Melville. Tapi... akan aku ceritakan di part tentang Pripala Melville yang lain 😅

Alhamdulillah kisah tentang Mahameru ini selesai juga 😅 Banyak banget pelajaran yang aku dapat selama perjalanan.

Pertama tentang kebersamaan yang kami bangun selama perjalanan itu. Percaya atau ga, setelah pendakian itu kami berlima (angkatan 1) menjadi semakin akrab. Padahal dulu mana ada aku akrab sama Haydar dan Nurul, kalau Tyo sih emang karena kami sekelas, kalau Anggi yah kalian tahu lah ya.

Yang kedua itu tentang toleransi yang kami bangun. Yup, kami harus menghargai keputusan Kak Wira dan ga boleh egois dengan apa yang kami mau saja. Karena sudut pandang orang itu berbeda - beda. Bukan karena Kak Wira tidak menjadikan Pripala sebagai prioritasnya. Tapi memang yang menjadi prioritas ada masanya di nomor dua kan.

Lalu tentang kerasnya kehidupan. Bapak - bapak yang tiap hari mendaki hanya untuk berjualan semangka itu benar - benar membuat ku takjub dan ga henti - henti nya bersyukur masih di beri kemudahan hidup oleh Allah 😭

Yang pasti di sekeliling kita itu sebenarnya bisa menjadi pembelajaran tersendiri untuk kita. Asalkan kita tidak memiliki gelas penuh. Maksudnya adalah kita masih mau menampung segala jenis pembelajaran, tidak menganggap bahwa diri kita itu tahu segalanya.

Tidak perduli dengan tingkat pendidikan, tiap orang pasti memiliki kisah hidup yang bisa menambah wawasan kita. Maka tidak ada salahnya berkawan. Aku hidup di perantauan bertemu dengan berbagai jenis orang yang berbeda - beda, dan dalam setiap perbedaan itu bisa menjadi wawasan tersendiri lagi untuk ku.

So, teman - teman yang ingin coba merantau, bagi ku itu hal yang bagus, selama kalian bisa membawa diri ke arah yang lebih positif 😉 Sekian Catatan Anak Rantau kali ini, semoga kedepannya bisa membawa kisah yang lebih menarik lagi untuk ManTeman semuanya 😊
Wassalamualaikum 🙇
Share:

0 komentar:

Post a Comment