Kali ini aku akan menceritakan mengenai gimana bingungnya aku dalam memilih jurusan 😅 Mungkin ManTeman bingung, kok aku baru mikirin sekarang mengenai jurusan, secara aku udah terlanjur ngambil Business Management 😒 Ok, akan ku bahas pelan - pelan 😉
Waktu SMA (jama aku) kelas 10 itu kan masih belum ada penjurusan. Jadi kami masih mempelajari IPA dan IPS (sekolah ku dulu belum ada kelas bahasa). Saat penaikan kelas 11 sebenarnya dari lubuk hati ku yang paling dalam (alay ah dit) aku pengen ngambil jurusan IPS. Soalnya aku senang dengan hal - hal yang ber bau sosial. Tapi, waktu kelas 11 aku malah masuk IPA, IPA 1 malahan (padahal aku ngerasa ga pinter - pinter amet dah). Mungkin karena gengsi (ya aku akuin itu karena gengsi) aku malah tetap lanjut di kelas itu tanpa minta pindah 😓 (Teman - teman jagan di tiru yah, ikutin apa yang benar - benar kata hati mu)
Mungkin sejak saat itu lah aku mulai mengalami kebingungan dalam memilih jurusan. Ntah karena dari awal salah atau memang saat itu aku masih remaja yang rentan mengalami krisis identitas.
Karena aku bukan tipikal orang yang mudah menyerah mengenai pendidikan (aku sudah ngakuin ini di part "terangbulan spesial coklat tanpa keju"), aku berhasil melalui jurusan itu sampai akhir dan hampir tanpa hambatan. Malah aku sempat berfikir menjadi seorang apoteker 😊
Saat lulus SMA sebelum mendaftar di LPK itu, aku mencoba untuk menyusun masa depan yang aku harapkan. Inget banget dulu itu aku mau ambil S1 Farmasi di UB lalu ngambil Apotekernya di USU 😅 Pokoknya rencana itu udah bulat banget dah 😅
Tapi, ntah apa yang buat aku berubah fikiran dan malah mengambil jurusan Business Management di LPK itu 😓 Sepertinya aku benar - benar labil saat itu 😤 Tapi, seperti itulah siklus yang terjadi saat kebingungan ku dalam memilih jurusan.
Saat itu sekitar bulan Juli 2016 (setelah pulang lebaran) aku mulai berfikir kembali mengenai masa depan ku. Aku ga ingin pendidikan ku hanya sebatas LPK itu saja. Masa iya jauh - jauh merantau ga dapat gelar sih 😒
Banyak banget orang - orang yang ku mintai pendapat. Tapi, sebenarnya dari LPK bisa memfasilitasi untuk melanjutkan S1 dengan jenjang waktu 2 tahun. Ntah kenapa aku ga ada ketertarikkan dengan apa yang di tawarkan LPK itu. Mungkin karena jurusannya harus senada 😒
Oh iya, sebenarnya ga ada masalah dengan aku mengenai jurusan Business Management. Tapi rasanya aku ga nyaman aja. Ditambah lagi di kantor aku malah ditempatkan sebagai Admin Accounting, ga ada sinkron - sinkronnya sama sekali ðŸ˜
Jadi, karena sebentar lagi aku lulus dari LPK tersebut, aku harus memikirkan jurusan apa dan dimana aku akan melanjutkan pendidikan ku.
Ntah kenapa, karena bingung dengan jurusan, aku malah berfikir mau ke psikolog (tapi niat itu ga kesampan sampai sekarang), aku banyak searching mengenai psikolog yang akhirnya buat aku berfikir kok ga ngambil jurusan psikologi aja yah 😮
Alhasil, setelah searching mengenai jurusan itu dan konsultasi dengan kepala acc&tax ku (namanya Pak Bambang, kebetulan istrinya alumni mahasiswa psikologi juga) aku memutuskan untuk mengambil jurusan Psikologi di Untag Surabaya.
Sedikit sulit sih untuk mengurus pendaftaran ku. Posisinya aku kerja dan pendaftaran hanya buka di jam kerja. Jadi, di sela - sela jam istrahat aku malah ke Untag untuk daftar 😅 aku daftar ambil kelas karyawan, jadwalnya tetep senin - jumat, tapi jamnya dari jam 5 soreh sampai jam set 10 malam (paling lama).
saking senangnya mau jadi maba lagi, sampai di abadikan ni barang 😅 |
Mungkin ini untuk pertama kalinya aku merasa bangga akan jurusan yang aku pilih 😊 Walau masuk IPA juga bangga, tapi bangganya masuk Psikologi beda, lebih ke bangga karena aku merasa dengan jurusan ini aku bisa banyak beguna bagi orang - orang sekitar ku 😊 Kalau IPA dulu bangga karena masuk kelas anak - anak pinter, bukan bangga sama jurusannya 😅
Aku ga bilang dengan masuk jurusan lain kita kurang membantu orang - orang sekitar. Tapi, menurut sudut pandang ku yang emang suku dengan hal - hal yang membantu lingkungan sosial aku lebih senang ke Psikologi 😊
Mungkin ada yang bertanya, dokter, perawat, bidan dan tenaga medis lainnya juga bantuin banyak lingkungannya. Emang betul, tapi untuk kembali mengambil hal - hal yang berbau kesehatan raga itu rasanya otak ku udah ga mampu lagi. Eitsss, aku ga bilang psikologi itu mudah loh. Tapi, rasanya aku udah ga sanggup untuk masuk lebih mendetil mengenai dunia IPA 😊
Sebelum wisudah di LPK, aku udah mulai aktif kuliah di Untag (karena di LPK udah ga aktif kuliah, tinggal tunggu jadwal wisudah aja). Dan hal yang sangat jauh berbeda aku rasakan dari jurusan sebelumnya. Biasanya pulang kerja mau masuk kampus itu malasnya minta ampun, capeknya ga ketulungan. Tapi, saat di jurusan ku yang baru ntah kenapa masuk kuliah itu malah jadi semacam refreshing otak setelah capek di kantor.
Aku nyimak apa yang dosen sampaikan itu bener - bener enteng masuk ke otak 😅 dan aku rasa aku udah ga salah jurusan lagi 😊
Pernah di salah satu pertemuan dosen ku jelasin "kebingungan identitas terjadi di masa remaja karena masa tersebut merupan peralihan dari masa anak - anak ke masa dewasa" saat itu aku merasa mungkin itu yang aku alami kemarin 😊
ManTeman mungkin pernah mengalami hal yang sama dengan aku kemarin. Atau mungkin merasa saat ini sedang salah jurusan tapi bingung mau lanjut atau ga. Setiap orang berhak untuk menentukan jalannya masing - masing 😊
Tapi untuk aku pribadi, karena aku merasa apa yang udah dilakukan orang tua ku agar aku bisa sekolah di LPK tersebut ga dengan cara yang mudah, aku memilih untuk menyelesaikannya. Lalu setelah itu melanjutkan apa yang sebenarnya ingin aku pilih 😊
Mudah? ga juga, aku malah harus berusaha lebih giat lagi untuk mencetak nilai yang memuaskan. Karena aku ga mau dong nilai di jurusan yang salah malah lebih baik dengan jurusan yang benar - benar aku inginkan 😊
Yahh seperti itulah. Mulai dari anak IPA yang bercita - cita sebagai Apoteker, masuk Business Management, kerja sebagai Admin Accounting dan ambil S1 Psikologi 😅 itu alasan aku kenapa buat judul "Jurusan Ku Ga Jelas"
Tapi, diluar semua itu Allah sudah mengatur jalan cerita yang indah untuk kita. Tinggal bagaimana kita menanggapinya. Tanpa melalui semua proses itu belum tentu aku menemukan jurusan yang pas untuk ku seperti saat ini 😊
Satu hal yang selalu aku tanamkan dalam diri ku sendiri selama menempuh pendidikan "jangan sampai membuat orang tua ku menyesal sudah menyekolahkan aku di suatu tempat apapun itu" karena perjuangan mereka jauh lebih sulit dibanding menempuh pendidikan 😉
Sekian untuk part kali ini, semoga bisa bermanfaat untuk para pembaca 😊 dan terimakasih sudah setia membaca Catatan Anak Rantau 😊
Wassalamualaikum 🙇
Tetap semangat merantau.... Perjuangan meraih masa depan yang lebih baik
ReplyDeleteAamiin.. terimakasih untuk semangatnya :)
Delete