Harusnya part ini aku mau tulis sebelum past sebelumnya. Tapi, karena aku mau menggabungkan beberapa cerita, jadi ku putuskan untuk menulis nya sekarang. Jadi jangan heran kalau kisahnya agak sedikit mundur yah 😊
Dalam part ini aku mau coba untuk menceritakan segalanya tentang Pripala Melville melalui sudut pandang ku. Mulai dari awal aku bergabung, hingga akhirnya **** (ManTeman akan tahu di akhir cerita).
Seperti yang sudah pernah aku tulis sebelumnya, aku masuk Pripala Melville sebenarnya karena ingin ikut organisasi yang semacam Pramuka. Intinya bisa main di alam, tapi tetep bisa dapat ilmu yang ga di dapatkan di dalam kelas 🌳
Awal penerimaan, jumlah angkatan 1 (angkatan aku) itu ada 20 orang, karena satu dan lain hal makin hari makin menyusut. Hingga akhirnya saat pelantikkan menjadi anggota tetap hanya 4 orang. 16 orangnya? Mungkin beberapa dari mereka keluar karena aku juga 😔
Awal aku masuk, memang ada beberapa orang perintis yang aktif. Tapi saat itu yang menonjol hanya Kak Wira (ketua umum pada saat itu) dan Kak Faisal.
Seiring dengan berjalannya waktu aku semakin tahu isi dari Pripala Melville. Kak Wira bisa di bilang orang yang mengendalikan atmosfer dalam Pripala Melville. Dia tipikal orang yang sangat bersemangat untuk memikirkan apa kelanjutan dari Pripala Melville. Tapi di luar itu, ternyata ada yang bergerak di dalamnya. Kak Faisal, dia tipikal orang yang banyak diam dan banyak becanda 😂 dalam diam dan candanya itu dia banyak berbuat untuk menunjukkan bahwa Pripala itu loh seperti ini. Mereka berdua adalah patner tukar pikiran yang terkadang pikirannya itu belum sempat kami pikirkan sebelumnya.
Dimasa jabatan Kak Wira aku belum begitu paham dengan apa yang terjadi di Pripala Melville. Yang aku tahu pasti, dimasa itu lah Pripala di akui oleh LPK kami dan mulai membangun persaudaraan yang kuat.
Saat masa jabatan Kak Wira selesai, Kak Faisal naik sebagai ketua umum. Saat itu aku menjabat sebagai sekertaris (mungkin juga karena itu aku jadi paham apa yang terjadi di Pripala). Alhamdulillahnya saati itu aku mendapatkan 9 orang adik yang sebagian besar dari mereka memiliki semangat tinggi.
Saat kepemimpinan Kak Faisal ini kami mulai memperkenalkan diri ke mapala - mapala lain. Tapi, ada satu hal yang kurang. Sebagian besar dari kami malah lebih asik memperkenalkan Pripala ke Mapala lain sampai melupakan kebersamaan kita.
Pada masa itu Pripala mulai menerima penolakan demi penolakan dari LPK kami karena berbagai macam alasan yang menurut aku malah ga masuk akal untuk menolak suatu organisasi. Contohnya saja berbahaya (bahaya bisa di dapatkan kapanpun dan dimanapun, padahal dibandingkan dengan mapala lain, kami paling enteng persyaratan masuknya). Segala bentuk bantuan dari LPK ga ada sama sekali. Tapi saat itu kami masih membawa nama LPK.
Baiknya, di masa itu kami mendapatkan sekretariat dari uang yang kami kumpulkan sendiri. Saat itu lah aku benar - benar ingin posisi Pripala Melville benar - benar jelas di LPK. Kalau mesti join yah bantu kami, jangan hanya kami yang menjual nama kalian. Kalau tidak yah mending lepas.
Setelah kepemimpinan Kak Faisal selesai, kami melakukan pemilihan Ketua Umum lagi. Saat itu aku menginginkan angkatan ku yang menduduki nya. Bukan karena alasan apa - apa. Bagi ku kalau selamanya di pegang oleh perintis, kami ga akan belajar apa - apa.
Nama calon ketua adalah semua angkatan satu dan perintis. Tapi nama terbanyak aku dan Kak Wira. Saat itu benar - benar masa yang membuat ku dilema. Satu sisi aku menginginkan angkatan satu yang menjabat, di sisi lain aku belum siap untuk menanggung posisi tersebut 💨
Dengan banyak pertimbangan, aku menerima posisi sebagai ketua umum dengan niat "ingin memperjelas status Pripala Melville" Saat itu ga ada hal yang ingin ku gapai selain itu.
Kak Wira, Nurul, Putri, Dita, Anhy, Zup |
Kita skip dulu, akan ku lanjutkan di part 2 😊 Terimakasih sudah membaca Catatan Anak Rantau. Semoga kedepannya Dita bisa posting terus yah 😅
Wassalamualaikum ManTeman 🙇
0 komentar:
Post a Comment