Setelah pemilihan Ketua Umum Pripala Melville (untuk selanjutnya kita sebut "Ketum"), kami lalu merencanakan pendakian ke Gunung Merbabu, Jawa Tengah. Ini adalah pendakian ter jauh ku 😅 Biasanya kalau mendaki itu hanya di sekitar Jawa Timur aja sih.
foto depan sekretariat, sebelum berangkat |
Kami start naik Bus dari Surabaya (aku ga tahu nama - nama tempat persinggahan kami, jadi aku skip aja yah). Kami memang berangkat malam agar tiba pagi di Jawa Tengah. Jadi bisa tidur di Bus aja.
Ga banyak memory yang aku ingat saat pendakian itu, mungkin bukan pendakian angkatan ku. Saat ini dari perintis yang ikut hanya Kak Faisal. Dari angkatan 1 ada aku, Haydar dan Anhy. Sisanya angkatan 2. Total kami berangkat 8 orang kalau ga salah.
Yang paling aku ingat banget itu, meraka, adik - adik ku benar - benar semangat untuk menggapai puncak 😊 Ku akuin mereka jauh lebih keren masalah fisik di banding aku dan angkatan ku. Tapi, mereka (mungkin) lupa kalau mendaki bukan masalah siapa paling cepat sampai di puncak. Melainkan bisa atau tidak kalian sampai di puncak secara bersamaan (aku bahkan baru sadar hal ini saat mendaki dengan mereka yang bukan anak Mapala)
Begitu juga dalam membangun organisasi, bukan masalah siapa yang paling terkenal di luar sana. Tapi masalah bagaimana kita membawa nama organisasi lebih tinggi di banding nama kita. Karena kita, dikenal karena membawa nama organisasi itu.
Saat sampai di puncak malah hujan deras 😱 untung saja kami bawa jas hujan, jadi kami melakukan upacara pengalungan scraft dengan jas hujan ditengah derasnya hujan di puncak gunung merbabu 😰 Memang sih, sebenarnya tujuan utama saat ke Merbabu saat itu adalah untuk pergantian scraft Angkatan 2.
Aku memang ga akan menulis panjang lebar mengenai pendakian ini, karena mereka (angkatan 2) yang pastinya merasa bahwa pendakian itu lebih istimewa. Bukan berarti aku merasa bahwa pendakian itu kurang istimewa, tapi sebenarnya aku merindukan mendaki dengan mereka Angkatan 1 yang 20 orang itu 😔
Setiap orang tentunya punya sudut pandang tersendiri mengenai organisasi ini. Mungkin jika meihat dari sudut pandang LPK dan anak - anak yang kurang suka dengan Pripala Melville, kami hanya naka - anak yang hobby naik gunung ga jelas, buat diri capek, dan lain sebagainya 😌 Aku pribadi tidak menyalahkan pandangan mereka yang seperti itu. Mereka hanya tidak berada di sekeliling kita. Tidak turut merasakan kebersamaan dari jauhnya keluarg 😊
Tapi untuk kami, Pripala Melville bukan hanya sekedar naik gunung dan membuat badan kita lelah. Tapi, disitu tempat kami menghibur diri saat letih dengan rutinitas kuliah dan kerja, disitu tempat kami tertawa hanya dengan candaan sederhana, disitu tempat kami berbagi pengetahuan, disitu tempat kami membuat pandangan tidak hanya dari satu sudut pandang saja, disitu tempat kami belajar menerima kekurangan satu sama lain, di situ tempat kami berbagi, tempat kami berkeluh kesah, tempat kami marah, senang, sedih, tertawa, menangis, bahagiah dan disitu tempat kami mengungkan emosi yang tidak bisa kami ungkapkan di luar sana. (setidaknya itu aku rasakan sebelum semuanya bercerai berai)
Bagi ku, Pripala Melville bukan hanya sekedar keluarga. Yah... ntah lah bisa di sebut apa. Tapi, aku merasa bisa menemukan kebahagiaan ku di situ. Walau pada akhirnya ada hal yang harus aku prioritaskan lebih dari itu 🙏
Selanjutnya akan aku bahas di part berikutnya 🙏 Terimakasih ManTeman sudah membaca Catatan Anak Rantau, semoga kedepannya bisa selalu update 😅
Wassalamualaikum 🙇
0 komentar:
Post a Comment